Mukjizat dan Kejadian Luar Biasa Lainnya
Materi PAI MTS
Materi Pokok : Mukjizat dan Kejadian Luar Biasa Lainnya
Mata Pelajaran : Aqidah Akhlaq
Kelas/ Semester : VIII/Ganjil
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya
Kompetensi Dasar :
2.1 Menjelaskan pengertian mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya (Karamah, Maunah dan Irhas).
2.2 Menunjukkan hikmah dengan adanya mukjizat dan kejadian luar biasa lainnya bagi rasul Allah dan orang-orang pilihan Allah.
Indikator Hasil Belajar :
· Menyebutkan pengertian, dalil, dan contoh Mukjizat, karamah, ma’unah, dan irhash
· Menyebutkan macam-macam mukjizat.
· Menyebutkan persamaan dan perbedaan antara Mukjizat, Karamah, Maunah dan Irhas.
· Menjelaskan hikmah adanya mukjizat.
Bahan Ajar :
· Pengertian Mukjizat dan Kejadian Luar Biasa Lainnya (Karamah, Ma’unah, dan Irhas)
1. Mukjizat
Mukjizat berasal dari bahasa Arab معجزة
yang artinya melemahkan, yaitu membuat sesuatu menjadi tidak mampu.
Mukjizat merupakan sesuatu yang luar biasa sehingga manusia tidak mampu
mendatangkan hal yang serupa. Menurut istilah, mu’jizat berarti
sesuatu yang luar biasa yang terjadi dalam diri nabi atau rasul Allah
SWT. Mukjizat bertujuan untuk membuktikan kenabian atau kerasulan
seorang nabi atau rasul Allah SWT yang tidak dapat ditiru oleh siapa
pun dan untuk melemahkan segala macam usaha dan alasan orang kafir dan
menentang islam, dan menyeru kepada umat agar percaya akan keesaan
Allah.
Unsur yang harus ada dalam mukjizat, antara lain:
1) Kejadian luar biasa
2) Tampak pada diri seorang nabi
3) Ada tantangan dari kaum yang menyangsikan kedudukan seorang nabi
4) Manusia tidak mampu menandingi hal yang luar biasa tersebut.
Lazimnya,
nabi atau rasul menampakkan mukjizatnya hanya pada saat-saat yang
sangat dibutuhkan, misalnya untuk membela diri atau menjawab tantangan
orang- orang kafir.
Dalam al-Qur’an, mukjizat biasanya disebutkan dengan kata-kata ayat atau burhan,yang berarti bukti atau keterangan yang jelas.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Asy-Su’ara’: 4
إِنْ نَشَأْ نُنَزِّلْ عَلَيْهِمْ مِنَ السَّمَاءِ آيَةً فَظَلَّتْ أَعْنَاقُهُمْ لَهَا خَاضِعِينَ
“Jika
kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari
langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.”
Setiap
muslim wajib memercayai mukjizat yang dimiliki nabi dan rasul.
Mengingkari mukjizat nabi dan rasul berarti mengingkari ayat-ayat yang
ada dalam al-Qur’an itu sendiri. Jadi, orang yang mengingkari mukjizat
nabi dan rasul termasuk orang kafir.
Contoh Mukjizat yang Diberikan Kepada Rasul Allah
Mukjizat yang diberikan oleh Allah antara lain sebagai berikut:
1) Nabi Ibrahim a.s
Mukjizat
Nabi Ibrahim a.s. adalah tidak hangus ketika dibakar oleh Raja Namrud.
Jika orang biasa dibakar dalam kobaran api dalam suhu 1700 C,
tentu hangus terbakar dalam sekejap. Namun Nabi Ibrahim a.s. tidak
terbakar sedikit pun, bahkan api terasa dingin oleh beliau. Allah
berfirman dalam Q.S. al-Anbiya’:69.
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلامًا عَلَى إِبْرَاهِيمَ
Kami berfirman, “Hai api, jadikanlah dingin dan menjadi keselamatan bagi Ibrahim.”
2) Nabi Musa a.s
Nabi
Musa a.s merupakan nabi yang diutus untuk menyeru Bani Israil agar
beriman kepada Allah. Dakwahnya ditentang oleh seorang raja yang kejam
dan durhaka kepada Allah yang bernama Fir’aun. Raja Fir’aun
mengumpulkan para tukang sihir untuk mengalahkan Nabi Musa a.s. Para
tukang sihir tersebut melemparkan tongkat-tongkat yang ada di tangan
mereka dan menjelma menjadi ular-ular yang siap menyerang Nabi Musa a.s.
Allah
memerintahkan Nabi Musa a.s. melemparkan tongkat yang biasanya
digunakan untuk menggembala kambingnya. Tongkat itu berubah menjadi
ular besar dan menelan habis semua ular para tukang sihir tersebut.
Kisah ini termaktub dalam al-Qur’an Surah Toha ayat 19-21.
3) Nabi Muhammad saw.
Mukjizat Nabi Muhammad saw. adalah sebagai berikut.
a) Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar.
b) Celah-celah jari beliau dapat memancarkan air yang diminum para sahabatnya.
c) Mi’raj ke Sidratul Muntaha dalam waktu yang singkat.
4) Nabi saleh a.s
Nabi Saleh dapat mengeluarkan unta besar dari lubang batu yang sangat kecil.
5) Nabi Sulaiman a.s.
Kisah
kehebatan Nabi Sulaiman a.s. dapat kita baca dalam surah Saba’ dan
surah An-Nahl. Ia seorang nabi yang dapat berbicara dengan semua jenis
binatang, termasuk dengan bangsa jin, contohnya Ifrid. Ia juga dapat
mengendalikan angin. Ia juga seorang raja bagi manusia dan hewan dan
berhasil mengislamkan ratu Bulqis yang sebelumnya menyembah berhala.
6) Nabi Isa a.s.
Mukjizat Nabi Isa a.s. adalah sebagai berikut.
a) Membuat burung dari tanah dan benar-benar hidup atas izin Allah.
b) Menyembuhkan orang yang buta sehingga dapat melihat lagi.
c) Menyembuhkan orang yang sakit lepra.
d) Menghidupkan orang yang sudah meninggal dengan izin Allah.
2. Karamah
Karamah berasal dari bahasa arab كرم berarti kemuliaan, keluhuran, dan anugerah. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengistilahkan karomah dengan keramat
diartikan suci dan dapat mengadakan sesuatu diluar kemampuan manusia
biasa karena ketaqwaanya kepada Tuhan.
Menurut
ulama sufi, karamah berarti keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT
kepada para wali-Nya. Wali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan
beramal shaleh kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yunus: 62-64,
أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ۞ الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ۞ لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ……
“Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka, dan
mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan
bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat….”
Ulama’
sufi meyakini bahwa para wali mempunyai keistimewaan, misalnya
kemampuan melihat hal-hal ghaib yang tidak dimiliki oleh manusia
umumnya. Allah SWT dapat memberi karamah kepada orang beriman, takwa,
dan beramal shaleh menurut kehendaknya.
1) Kejadian yang Dialami Seorang Ahli Ilmu pada masa Nabi Sulaiman a.s.
Ketika
Nabi Sulaiman a.s. sedang duduk di hadapan dengan para tentaranya yang
terdiri atas manusia, hewan, dan jin, beliau meminta kepada mereka
mendatangkan singgasana Ratu Bulqis. Ada seorang yang berilmu berkata
kepada Nabi Sulaiman a.s. menurut sebuah keterangan, orang yang berilmu
itu bernama Asif. Perkataan orang berilmu tersebut diabadikan Allah SWT
dalam firman-Nya Q.S. an-Naml: 40,
قَالَ
الَّذِي عِنْدَهُ عِلْمٌ مِنَ الْكِتَابِ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ
يَرْتَدَّ إِلَيْكَ طَرْفُكَ فَلَمَّا رَآهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهُ قَالَ
هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي أَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ وَمَنْ
شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ رَبِّي
غَنِيٌّ كَرِيمٌ
“Berkatalah
seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: "Aku akan membawa singgasana
itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk
kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari
(akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka sesungguhnya
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang
ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
2) Kejadian yang Dialami Maryam binti Imran
Nabi Zakaria a.s. menemukan makanan setiap hadir di mihrab Maryam binti Imran.
Allah berfirman dalam Q.S. Ali Imran: 37,
فَتَقَبَّلَهَا
رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنْبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا
زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ
عِنْدَهَا رِزْقًا قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَذَا قَالَتْ هُوَ
مِنْ عِنْدِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Maka
Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan
mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria
pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia
dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi
Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab.”
Peristiwa yang disaksikan Nabi Zakaria a.s. merupakan karamah yang dianugerahkan Allah SWT kepada maryam binti Imran.
Allah SWT mentakdirkan bahwa pengasuh Maryam adalah pamannya sendiri, yakni Nabi Zakaria a.s.
3. Ma’unah
Ma’unah
berarti pertolongan. Ma’unah adalah pertolongan yang diberikan oleh
Allah SWT kepada orang mukmin untuk mengatasi kesulitan yang menurut
akal sehat melebihi kemampuannya. Ma’unah terjadi pada orang yang biasa
berkat pertolongan Allah. Misalnya, orang yang terjebak dalam kobaran
api yang sangat hebat, namun berkat ma’unah/pertolongan Allah, ia
selamat.
4. Irhas
Irhas
adalah kejadian luar biasa atau hal-hal yang istimewa pada diri calon
nabi atau Rasul ketika masih kecil. Contohnya, Muhammad saw. Selalu
dinaungi awan sehingga kepanasan saat melakukan perjalanan dagang ke
negeri Syam. Peristiwa yang terjadi pada diri Nabi Isa a.s. ketika
beliau masih bayi dalam buaian ibunya, Maryam. Pada saat masih bayi,
Nabi isa dapat berbicara kepada orang-orang yang melecehkan ibunya.
Pembicaraan Nabi Isa a.s. ketika masih bayi itu disebutkan dalam firman Allah, Q.S. Maryam: 29-33.
فَأَشَارَتْ إِلَيْهِ قَالُوا كَيْفَ نُكَلِّمُ مَنْ كَانَ فِي الْمَهْدِ صَبِيًّا۞ قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا۞ وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا۞ وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا۞ وَالسَّلامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا۞
“Maka
dia (Maryam) menunjuk kepada anaknya, mereka berkata “Bagaimana kami
akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?” Dia (Isa)
berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia memberiku kitab Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkahi di mana saja aku berada dan Dia memerintahkan kepadaku
melaksanakan shalat dan menunaikan zakat selama hidup, dan berbakti
kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari
kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali.”
· Macam-macam Mukjizat
Menurut sifatnya, mukjizat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu mukjizat hisyiah/kauniyah dan mukjizat maknawiyah/aqliyah.
1) Mukjizat hisyiah/kauniyah
ialah mukjizat yang dapat dilihat, didengar, dirasakan, dan dipegang.
Mukjizat hisyiah ditujukan kepada orang biasa, yang kurang mampu
menggunakan akal pikirannya secara baik. Contohnya, mukjizat Nabi Nuh
a.s. beliau membuat perahu untuk menghadapi banjir yang pada waktu itu
tidak pernah dilakukan orang dan mustahil dapat dilakukan oleh orang
biasa. Setelah perahu selesai dibuat, banjir datang dan sumber airnya
datang dari tiap-tiap rumah penduduk yang kafir. Akhirnya, semua
penduduk kafir tenggelam sedangkan Nabi Nuh a.s. dan para pengikutnya
selamat.
2) Mukjizat maknawiyah ialah mukjizat yang tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan dipegang. Mukjizat maknawiyah
hanya dapat dimengerti dan dikenal oleh orang-orang yang berpikir
sehat, berbudi luhur, dan berperasaan halus. Contohnya mukjizat yang
dimiliki Nabi Muhammad saw. berupa al-Qur’an. Tidak semua orang mau
menerima petunjuk al-Qur’an. Hanya orang yang sehat, berbudi luhur, dan
berperasaan halus yang sanggup menerima al-Qur’an dengan senang hati.
Al-Qur’an memiliki keistimewaan yang luar biasa, salah satunya adalah
dalam hal balaghah (sastra). Tidak ada seorang pun yang mampu menyusun atau merangkai kata-kata sebagaimana al-Qur’an meskipun hanya satu ayat
· Perbedaan antara Mukjizat, Karamah, Ma’unah, dan Irhas
Pada
dasarnya mukjizat, karamah, ma’unah, dan irhas adalah sama, yaitu
anugerah Allah SWT yang diberikan kepada hamba-Nya. Perbedaannya
terletak pada siapa yang menerimanya.
Perbedaan antara mukjizat, karamah, ma’unah, dan irhas adalah sebagai berikut.
a. Mukjizat diberikan kepada para nabi dan rasul.
b. Karamah dianugerahkan kepada wali.
c. Ma’unah diberikan kepada orang mukmin.
d. Irhas dianugerahkan kepada calon nabi atau rasul Allah SWT (sebelum diangkat menjadi nabi dan rasul)
Persamaan antara mukjizat, karomah, ma’unah dan irhas adalah sama-sama datangnya dari Allah SWT. Orang
yang diberikan mukjizat, karamah, ma’unah, dan irhas pantas diteladani
hidupnya, karena mukjizat, karamah, ma’unah, dan irhas hanya diberikan
kepada hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa dan beramal shaleh.
· Hikmah Mukjizat
Hikmah adanya mukjizat adalah sebagai berikut.
a. Melemahkan dan mengalahkan alasan,usaha,dan tipu daya orang-orang yang menentang dakwah rasul allah.
b. Bagi
yang telah percaya kepada kenabian maka mukjizat akan berfungsi untuk
memperkuat iman serta menambah keyakinan akan kekuasaan Allah SWT.
c. Membuktikan kebenaran rasul yang diutus Allah dan ajaran – ajarannya.
· Hikmah Karamah, Ma’unah, dan Irhash
Hikmah adanya karamah, ma’unah, dan irhas adalah sebagai berikut.
a. Mempertebal iman kepada Allah SWT.
b. Mendekatkan diri kepada Allah.
c. Tidak takut akan kesulitan, karena yakin Allah selalu memberikan pertolongan kepada hambanya yang beriman dan bertakwa.
Sumber:
Al-Azhar, Aqidah akhlaq Mts, Gresik: Putra Kembar Jaya.
Al-Qusyairi, Syarif, Kamus Akbar Arab-Indonesia, Surabaya: Giri Utama, 2009.
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Diponegoro,2000.
Departement Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Jazam, Abdullah; Ridho, Ahmad Rasyid; Hidayat, Masykur, Modul Pembelajaran Akidah Akhlak, Jakarta: Arafah Mitra Utama, 2008.
Katsir, Ibnu, Kisah Para Nabi, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
pembuatan RPP nya
BalasHapussilahkan dibuat sendiri :)
HapusIngin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusKaos Dakwah Eksklusif
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Tips Menjaga Hubungan