SEJARAH ISLAM
STANDAR KOMPETENSI
3.
Memahami perkembangan Islam di Indonesia
KOMPETENSI DASAR
3.1
Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
3.2
Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia
3.1
Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia
INDIKATOR
1.
Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
2.
Menampilkan contoh perkembangan Islam di
Indonesia
3.
Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di
Indonesia
SEJARAH ISLAM
A. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
Agama
Islam masuk ke Indonesia bukan dari pedagang India atau Persi, melainkan
langsung datang dari Arab dan penyiarnya orang Arab Islam. Mengenai
tempat-tempat seperti Cambay, Gujarat, dan Malabar itu hanya merupakan tempat
persinggahan bagi para penyiar Islam ke Indonesia. Pada umumnya pembawa agama
Islam ke Indonesia itu adalah pedagang. Mereka merasa berkewajiban menyiarkan
agama Islam kepada orang lain, meskipun misi khusus mereka bukan menyiarkan
agama Islam. Agama Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai, tidak dengan
kekerasan atau peperangan, dan tidak dengan paksaan. Adapun daerah di Indonesia
yang mula-mula dimasuki Islam adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Jawa
Tengah. Kemudian lama-kelamaan agama Islam berkembang ke seluruh pelosok tanah
air dengan pesatnya.
Pendapat
beberapa ahli tentang waktu dan daerah yang mula-mula dimasuki Islam di
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a.Drs. Juned Pariduri
Berdasarkan
penyelidikannya terhadap sebuah makam Syaikh Mukaiddin di Tapanuli, makam
tersebut berangka tahun 48 Hijriah (tahun 670 Masehi). Beliau berkesimpulan
bahwa agama Islam masuk di Sumatera Utara (Tapanuli) pada abad ke-7 (tahun 670
Masehi).
b.Dr. Hamka
Beliau
bcrpendapat bahwa agama Islam masuk ke Jawa pada abad ke-7 (tahun 674 Masehi).
Raja Ta-Cheh mengirimkan utusan menghadap Ratu Sima dan menaruh pundi-pundi
berisi emas di tengahtengah jalan dengan maksud untuk menguji kejujuran,
keamanan, dan kemakmuran negeri itu. Menurut Dr. Hamka, Raja Ta-Cheh adalah
Raja Arab Islam.
c.Zaina! Arifin Abbas
Beliau
berpendapat bahwa agama Islam masuk di Sumatera Utara pada abad ke-7 (tahun 648
Masehi). Pada waktu itu telah datang di Tiongkok seorang pemimpin Arab Islam
dan telah mempunyai pengikut Islam di Sumatera Utara.
Para ahli
tersebut berpendapat bahwa agama Islam masuk di Indonesia pada abad ke-7.
Sedangkan pada abad ke-I3 agama Islam sudah berkembang dengan pesatnya dan
telah merata di seluruh Indonesia. Hal itu ditandai dengan adanya
penemuan-penemuan batu nisan atau makammakam yang berciri khas Islam.
Contohnya
antara lain sebagai berikut :
a.Di Leran
(dekat Gresik) terdapat sebuah batu bersurat keterangan tentang meninggalnya
seorang perempuan bernama Fatimah binti Maimun pada tahun 1082 Masehi.
b.Seorang
Italia bernama Marco Polo mengadakan perjalanan dari Tiongkok ke Persia pada
tahun 1292 dan singgah di Aceh. Di Perlak ia menjumpai penduduk yang beragama
Islam dan pedagang Islam dari India yang menyebarkan agama Islam.
c.Di
Samudera Pasai terdapat makam-makam raja Islam, di antaranya makam Sultan Malik
as-Saleh yang meninggal tahun 676 Hijriah atau 1292 Masehi. Putranya, Malik
at-Tahir, memerintah sampai tahun 1326 Masehi.
Dari
kerajaan Samudera Pasai agama Islam menyebar ke seluruh Pulau Sumatera lalu
menyebar ke Pulau Jawa. Setelah itu di Indonesia berdiri kerajaan-kerajaan
Islam yang besar dan menjadi pusat penyebaran agama Islam. Kerajaan-kerajaan
tersebut antara lain Demak, Banten, Cirebon, Aceh, Mataram, Pajang, Makassar,
dan sebagainya.
1.Perkembangan Islam di Sumatera
Sudah kita
ketahui bahwa agama Islam masuk ke Sumatera pada abad ke-7 Masehi. Pada waktu
itu di Sumatera sudah berdiri kerajaan Buddha di Sriwijaya pada tahun 683-1030
Masehi sehingga Islam masuk ke daerah itu agak mengalami kesulitan. Setelah
kerajaan Sriwijaya mendapat serbuan dari India, maka merupakan kesempatan yang
baik bagi daerah-daerah sekitarnya untuk menyiarkan agama Islam, seperti
Samudera Pasai sehingga berdirilah kerajaan Islam yang pertama kali di Pasai.
Kemudian
berkembanglah agama Islam di daerah Aceh dan Sumatera Utara, dan berkembang
pula agama Islam dari Pasai ke Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci,
dan ke daerah-daerah lainnya. Sri Ratu Aceh mcngirimkan mubalig ke Gowa di
Sulawesi dan Pasai mengirimkan ulama ke Patani di Maluku untuk berdakwah.
Sedangkan
agama Islam masuk ke Minangkabau melalui Pariaman, kota Tiku, dan Ulaka yang
dibawa oleh muslimin dari Aceh. Dari Minangkabau masuk mendekati pusat Kerajaan
Pagaruyung-yang masih berpegang teguh pada adatnya dan agama Hindu. Setelah
agama Islam berkembang di Minangkabau, bangunan seni Islam terpengaruh olehnya.
Semula di antara pemcluk Islam dan kaum adat terjadi pertentangan yang
sebenarnya kaum adat juga membenarkan perilaku agama, tetapi mereka cnggan
mengubahnya lalu terjadi perang Padri (1821-1873 M). Di tengahtengah perang
saudara, tiba-tiba berubah menjadi bersatu kembali untuk melawan kolonial
Belanda. Akhirnya, Minangkabau menjadi benteng Islam di Indonesia. Kemudian
agama Islam
berkembang
ke Indragiri, Riau, Bangka, dan Belitung, Islam mengalami kemajuan yang pesat
pada waktu Malaka mencapai kejayaannya.
Sedangkan
suku Kerinci pada waktu itu juga sudah masuk Islam, hanya saja pengetahuan
agama Islam baru sedikit sehingga dalam pengamalannya belum tertib. Agama Islam
masuk ke Sriwijaya pada tahun 1440 Masehi yang disiarkan oleh Raden Rahmat,
sebelumnya Sriwijaya adalah kerajaan Buddha. Adapun penyiaran agama Islam ke
Lampung oleh anak negeri sendiri, yaitu Raja Minak Kumala Bumi dari Lampung.
Mula-mula beliau belajar di Banten (abad ke-16 Masehi) lalu menunaikan ibadah
haji ke Mekah, sepulang dari Mekah beliau menyiarkan agama Islam di Lampung.
2.Perkembangan Islam di Jawa
Agama
Islam masuk ke Jawa Tengah pada masa pemerintahan Sima tahun 674 Masehi.
Sedangkan masuknya Islam ke Jawa Timur terbukti dengan ditemukannya makam
Fatimah binti Maimun pada tahun 1082 Masehi dan ditemukannya batu nisan
bertuliskan Arab yang kemudian disebut "Batu Leran". Masuknya Islam
ke Jawa Barat disiarkan oleh Haji Purba pada pemerintahan Prabu Mundingsari
pada tahun 1190 Masehi.
Agama
Islam dapat berkembang dengan pesat setelah Majapahit (Hindu) merosot
kekuasaannya. Perkembangan agama Islam di Jawa tidak dapat lepas dari peranan
dan andil Wali songo yang begitu gigih dalam menyiarkan agama Islam, sehingga
dengan cepat agama Islam berkembang ke seluruh pulau Jawa.
Adapun nama-nama Wali songo itu antara lain sebagai berikut :
1.Maulana Malik Ibrahim dengan gelar "Maulana Magribi"
atau "Jumadilkubra". Beliau berasal
dari Kasyan Bangsa Arab, kemudian menyiarkan Islam di kota Gresik dan wafat
pada tanggal 12 Rabiulawal tahun 852 Hijriah (9 April 1419 M).
2.Raden Rahmat (Sunan Ampel). Beliau
adalah keturunan putri raja Aceh yang menikah dengan seorang penyiar Islam dari
Arab. Beliau menyiarkan agama Islam di Ampel dan Surabaya, wafat tahun 1481
Masehi.
3.Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang) putra Raden Rahmat. Beliau menyiarkan agama Islam yang berpusat di kota Tuban, lahir
tahun 1463 Masehi dan wafat tahun 1525 Masehi lalu dimakamkan di Tuban. 4.
Masih Makurat (Sunan Drajat), putra Radcn Rahmat. Beliau menyiarkan agama Islam
di Sedayu, Jawa Timur. Wafat dan dimakamkan juga di Sedayu.
4.Muhammad Syahid (Sunan Kalijaga). Beliau adalah putra Ki Tumenggung Wilatika. Wilatika ini adalah
bupati dari kerajaan Majapahit di Tuban. Muhammad Syahid menyiarkan agama Islam
dan herpusat di Demak. Beliau wafat di Demak dan dimakamkan di Kadilangu.
5.
Maulana Ainul Yaqin (Sunan Giri). Beliau adalah keturunan putri dari Blambangan yang diperistri oleh
Maulana Ishak. Beliau belajar agama Islam di Malaka selama 3 tahun. Kemudian
pulang ke Jawa dan menyiarkan agama Islam yang bcrpusat di puncak Bukit Giri
(dekat Gresik). Beliau wafat di Giri dan dimakamkan di sana.
6.Raden Umar Said (Sunan Muria). Beliau adalah putra Sunan Kalijaga dan beliau menyiarkan agama Islam
yang berkedudukan di Kudus. Beliau wafat di Kudus dan dimakamkan di atas Gunung
Muria.
7.Syekh Ja'far Shadiq (Sunan Kudus). Beliau keturunan dari All bin Abi Thalib dan menyiarkan agama Islam
yang berpusat di Kudus. Beliau wafat dan dimakamkan di Kudus.
8.Fatahilah (Sunan Gunung Jati). Beliau adalah keturunan bangsa Arab yang lahir dan dibesarkan di
Pasai (Aceh). Beliau pernah bclajar agama Islam di Mekah dan tahun 1521 Masehi
Puking ke Demak. Beliau selain seorang ulama juga sebagai panglima perang dan
raja Banten. Setelah tua beliau menctap di Cirebon dan menyiarkan agama Islam
yang berpusat di Gunung Jati, la wafat dan dimakamkan di sana. Adapun jasa Wali
songo dalam penyebaran agama Islam di Jawa adalah menycbarkan agama Islam
kepada penduduk pedalaman pulau Jawa. Scbelum munculnya Wali songo, agama Islam
hanya berkembang di dacrah pesisir. Raden Rahmat telah mengajak raja Majapahit
untuk masuk Islam tetapi raja menolak. Kemudian raja Majapahit memberi
kebebasan untuk menyiarkan agama Islam yang berpusat di Ampel dan Surabaya.
Wali songo berhasil mendirikan beberapa kerajaan Islam di Pulau Jawa, seperti
kerajaan Demak, Pajang, dan Banten.
Fatahilah
telah berhasil menyelamatkan Pulau Jawa dari serangan Portugis yang ingin
menjajah dan merampas kekayaan Pulau Jawa. Wali songo juga berhasil mengubah
kesenian Jawa dari pengaruh Hindu kepada pengaruh Islam, seperti "kalima
sada" menjadi "kalimat syahadat" dan perayaan
"sekaten" yang diadakan di Solo dan Yogyakarta tiap satu tahun sekali
pada bulan Rabiulawal berasal dari kata "syahadataini" yang berarti
dua kalimat syahadat, disebut pula Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul.
Syahadat
Tauhid berbunyi: Asyhadu anla ilaaha illallah, yang artinya: Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah.
Syahadat Rasul berbunyi: Wa asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah, artinya: Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah utusan Allah.
Cara Wali yang Mengembangkan Islam di ,Jawa Tengah
Jawa
Tengah merupakan salah satu pusat kegiatan agama Islam, setelah berdirinya
kerajaan Islam Demak pada tahun 1500 Masehi. Adapun para wali yang
mengembangkan agama Islam di Jawa Tengah adalah sebagai berikut.
a.Sunan Kalijaga
Beliau
mengajarkan agama Islam dengan memasukkan hikayat Islam ke dalam cerita wayang
yang dipertunjukkan kepada rakyat. Selesai menyaksikan wayang tersebut,
penonton diharapkan man membaca kalimat syahadat.
b.Sunan Kudus
Beliau
mengajarkan agama Islam dengan memperdalam ilmu agama dan mengikis habis pengaruh-pengaruh
Hindu. Beliau berdakwah ke pesisir Jawa Tengah bagian utara.
c.Sunan Bonang
Beliau
membentuk kader-kader Islam dengan mendirikan pondok pesantren. Pelajaran yang
diberikan kepada murid-muridnya dibukukan dalam bahasa Jawa yang dipengaruhi bahasa
Arab. Karena dengan bahasa Jawa, orang Jawa dapat dengan mudah untuk membaca
dan mcmpelajarinya.
d.Sunan Muria
Sunan
Muria adalah putra Sunan Kalijaga. Beliau menikah dengan Dewi Sujinah, kemudian
mempunyai seorang putra yang bernama Pangeran Santri. Untuk kepentingan
dakwahnya, beliau menciptakan lagu "Sinom dan Kinanthi".
3.Perkembangan Islam di
Sulawesi
Perkembangan
agama Islam di Sulawesi tidak sebaik dan sepesat di Jawa dan Sumatera. Cara
peng-Islaman di Sulawesi juga dengan cara damai, tanpa kekerasan, peperangan,
atau paksaan. Kadang-kadang kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain (belum
Islam) timbul pertentangan.
Pertentangan
tersebut bukan karena masalah agama, akan tetapi masalah politik, misalnya kerajaan
Gowa terhadap kerajaan Sopeng.
Adapun
yang menyiarkan agama Islam di Sulawesi adalah Datuk Ribandang dan Datuk
Sulaiman. Datuk Ribandang adalah murid Sunan Giri dan beliau mengajarkan agama
Islam kepada rakyat dan para raja. Daerah pelopor pengembangan agama Islam
adalah di Gowa-Tallo (dua kerajaan dl Sulawesi Selatan). Kedua kerajaan itu
kemudian bcrgabung menjadi Makassar. Raja Gowa menjadi raja Makassar kemudian
bergelar Sultan Alaudin. Sedangkan raja Tallo menjadi Mangkubumi dengan gclar
Sultan Abdullah.
Kemudian
keduanya, yaitu Sultan Alaudin dan Sunan Abdullah, sangat giat mcnyebarkan
agama Islam. Sultan Alaudin sebagai orang yang taat beragama, beliau tidak
menyetujui sikap Belanda yang ingin monopoli sehingga sering bertentangan
antara Sultan dengan Bdanda. Setelah beliau wafat, hal itu juga dilanjutkan
oleh putra-putranya, yaitu Sultan Muhammad Said dan Sultan Hasanuddin. Keduanya
sangat gigih melawan Belanda. Sultan Muhammad Said mengirimkan angkatan perang
Makassar ke Maluku untuk membantu orang-orang Maluku. Sedangkan pada tahun 1644
Masehi Sultan Hasanuddin berhasil menaklukkan Kerajaan Bone.
4.Perkembangan Islam di Kalimantan
Sekitar
tahun 1550 di Banjar berdirilah kerajaan Islam dengan rajanya bergelar Sultan
Suryanullah. Sejak itu pula rakyat Banjar banyak yang memeluk agama Islam.
Begitu pula daerah-daerah di bawah kekuasaan Banjar, satu per satu masuk Islam
sehingga agama Islam dengan cepat dan pesat bcrkembang di Kalimantan. Demak
mcngirimkan para penghulu untuk mengajarkan agama kepada keluarga istana, para
pejabat, dan akhirnya kepada rakyatnya.
Pengembangan
Islam di Kutai dilakukan oleh dua orang muslim dari Makassar yang bernama Tuan
di Bandang dan Tuan Tunggang Parangan. Dengan cepat agama Islam dapat
berkembang di Kutai, tcrmasuk pula raja mahkota Kutai masuk Islam. Kemudian
pengembangan Islam dilanjutkan ke daerah-dacrah pedalaman pada pemerintahan Aji
di Langgar dan ditcruskan penggantinya menyiarkan Islam ke Muara Kaman. Pada
tahun 1550 Masehi, di Sukadana (Kalimantan Barat) telah berdiri kerajaan Islam.
Ini berarti jauh sebelum tahun itu rakyat telah memeluk agama Islam. Adapun
yang meng-Islamkan daerah Sukadana adalah orang Arab Islam yang datang dari
Sriwijaya. Di Sukadana sultan yang masuk Islam adalah Panembahan Giri Kusuma (1591)
dan Sultan Hammad Safiuddin (1677).
Sebelum
agama Islam masuk ke Dayak, suku Dayak menyembah berhala. Kemudian lama-lama
mereka banyak yang memeluk agama Islam. Peng-Islaman di Dayak melalui jalan
perdagangan, pernikahan, dan dakwah. Penyiaran Islam di Dayak dilakukan oleh
pendatang dari Arab, Bugis, dan Melayu. Perkembangan Islam selanjutnya
dilakukan oleh keturunan-keturunan mereka dengan penuh semangat.
B.PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Indonesia pada masa perkembangan agama
Islam, yaitu berupa warisan seni dan ilmu pengetahuan yang merupakan ungkapan
penghayatan sekaligus saluran pewartaan atau penyiaran ajaran Islam. Karya seni
bcrcorak Islam tcrdapat di bidang bangunan, seni musik, seni pahat-lukis, seni
kaligrafi, dan sem sastra. Warisan seni ini juga mencakup warisan ilmn
pengetahuan karena perkembangan kebudayaan tentu diikuti oleh perkembangan ilmu
pengetahuan. Seperti perkembangan di bidang bangunan berarti juga perkemhangan
ilmu arsitektur.
Peninggalan
yang paling jelas di bidang bangunan atau arsitektur adalah bangunan masjid.
Masjid-masjid yang berasal dari masa pertumbuhan dan perkemhangan agama Islam
di nusantara antara lain masjid kuno di Demak, masjid Sendang Duwur Agung
Kasepuhan di Circbon, masjid Agung di Banten, dan masjid Baiturahman di
Nanggroe Aceh Darussalam.
Peninggalan
berikutnya di bidang bangunan adalah keraton. Dilihat dari corak hangunannya,
tampak bahwa keraton pada masa pertumbuhan agama Islam merupakan perpaduan
antara corak seni Hindu, Islam, dan budaya setempat. Perpaduan ini menghasilkan
gaya bangunan yang khas.
Peninggalan
selanjutnya adalah makam. Bagian makam yang paling penting adalah nisan karena
nisan merupakan tanda peringatan yang utama. Dari nisan sebuah makam, kita
dapat mengetahui siapa yang meninggal dan kapan meninggalnya. Oleh karena itu,
pada nisan akan dijumpai tulisan atau angka tahun. Nisan ada yang dibuat dengan
ukir-ukiran dan dihiasi dengan tulisan Arab atau kaligrafi. Dengan demikian ,
pada masa ini telah berkembang ilmu pengetahuan tentang tulis-menulis bahasa
Arab (kaligrafi).
Peninggalan
seni musik terungkap dari tradisi sekaten, yaitu gamdan yang dibunyikan pada
perayaan gerebeg maulid Nabi Muhammad J. Tradisi ini sampai sekarang masih terpelihara baik di Keraton
Yogyakarta.
Perkembangan
seni pahat dapat dilihat dari ukir-ukiran yang terdapat pada lengkungan dan
gerbang masjid, keraton, atau pada nisan. Seni pahat yang berkembang pada masa
perkembangan agama Islam tidak ada yang berupa patung-patung karena hal ini
dilarang oleh ajaran Islam. Seni pahat yang banyak berkembang adalah seni hias
yang diperkaya dengan pola huruf-huruf Arab (kaligrafi).
Peninggalan
ilmu pengetahuan dan kebudayaan dari seni sastra adalah berupa hikayat, babad,
dan syair yang tertulis dalam bahasa dan huruf daerah. Ada juga yang
menggunakan huruf Arab. Naskah-naskah yang terkenal antara lain primbon-primbon
pada abad ke-16 dari Sunan Bonang serta syair-syair melayu yang indah dari
Hamzah Fansuri.
C.PERANAN UMAT ISLAM DALAM KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA
Umat Islam
Indonesia yang menjadi penduduk mayoritas, yaitu 90%, dari seluruh bangsanya,
memiliki arti penting dalam menentukan maju mundurnya kehidupan bangsa ini.
Maka, setelah Indonesia merdeka, tugas terpenting adalah mengisi kemerdekaan
itu dengan kerja keras untuk mencapai kemajuan bangsa Indonesia.
Dari tugas
yang harus dihadapi, maka syarat penting yang tidak bisa diabaikan adalah
persatuan umat dalam membangun bangsanya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh umat
Islam bersama pemerintahnya dapat kita lihat dari hal-hal sebagai berikut :
1.Umat Islam Mempunyai Peranan Penting dalam Usaha Mempersatukan
Bangsa
a.Pada
tahun 1960, berusaha menccgah gagasan nasakom dan pada tahun 1965 mengusulkan
pembubaran PKI untuk menyelamatkan Pancasila dan kesatuan bangsa.
b.Memelopori
pembentukan "front Pancasila" yang kemudian diteruskan dengan
pemberantasan G30S PKI sebagai landasan lahirnya Orde Baru.
c.Majelis
Ulama Indonesia (MUI) didirikan sehubungan dengan tugasnya yang utama, yaitu
memberikan pertimbangan mengenai kehidupan beragama kepada pemerintah dan
menjadi penghubung antara pemerintah dengan ulama.
d.Untuk
memperkuat ideologi Pancasila, umat Islam memajukan pendidikan umum dan
pendidikan agama dalam mencerdaskan bangsa dan kesadaran bernegara serta
memperkokoh persatuan dan kesatuan.
2.Pembentukan Lembaga untuk Kesatuan dan Kemajuan
Untuk
mencapai kesatuan dan kemajuan, umat Islam membentuk lembaga-lembaga baik
berupa organisasi sosial maupun lembaga-lembaga pendidikan, seperti berikut.
a.Majelis Ulama Indonesia (MUI)
MUI
didirikan pada tanggal 26 Juli 1975, pertama kali diketuai oleh Prof. Dr.
Hamka, hingga tahun 1981, kemudian diketuai oleh K.H. Syukri Ghozali, setelah
beliau wafat maka diganti oleh K.H. Hasan Basri, dan kini dipimpin oleh K.H.
Umar Sihab.
Tujuan
utama dari Majelis Ulama Indonesia adalah "menjadi penerjemah serta
menyampaikan pikiran-pikiran dan kegiatan pembangunan nasional dan daerah
kepada masyarakat".
b.Nahdlatul Ulama (NU)
Organisasi
Nahdlatul Ulama ini bergerak dalam bidang pendidikan dan dakwah, terutama dalam
pembinaan pesantren-pesantren di berbagai daerah di Indonesia.
c.Muhammadiyah
Organisasi
ini bergerak dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan, mendirikan
sekolah-sekolah umum dan sekolah-sekolah agama di berbagai tempat dan banyak
mendirikan panti asuhan serta rumah sakit.
d.Organisasi Mahasiswa Islam
Organisasi
Mahasiswa Islam berkembang sesuai dengan semakin majunya dunia perguruan tinggi
dan semakin banyaknya generasi muda Islam dari golongan terpelajar. Mereka
menghimpun diri dalam wadah organisasi mahasiswa, di antaranya sebagai berikut:
1.
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)
2.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)
3. Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
e.Organisasi Pelajar Islam
1.PII
(Pelajar Islam Indonesia)
2.IPM
(Ikatan Pelajar Muhammadiyah)
3.IPNU
(Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama)
4.IPPNU
(Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama)
f.Organisasi Islam yang Lain
1.GUPPI
(Gabungan Usaha Perbaikan Pendidikan Islam)
2.MDI
(Majelis Dakwah Islamiyah)
3.MMI
(Majelis Muslimin Indonesia)
4.GP.
Anshar, IPM, Pemuda Muslimin
5.HSBT
(Himpunan Seni Budaya Islam), Remaja Masjid, dan sebagainya.
Dalam
sejarah Indonesia umat Islam mempunyai peranan penting, baik dalam mempertahankan
negara Republik Indonesia maupun dalam membangun negara Republik Indonesia.
Selama
lebih kurang tiga setengah abad, Indonesia meringkuk dalam cengkeraman
penjajah. Kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah itu semuanya mengalir ke
tangan
penjajah.
Kemudian penjajah itu bukan saja menjajah ekonomi dan politik bangsa, tetapi
juga menjajah hak asasi bangsa Indonesia yang paling dasar bagi umat Islam,
yaitu menjajah paham-paham agama Islam untuk ditukar dengan paham Komunisme,
Liberalisme, dan agama lain.
Sejak
semula, api kepahlawanan berkobar menentang penjajah. Ini merupakan ciri
semangat jihad umat Islam yang sama sekali bertentangan dengan ide-ide penjajah
maupun tekanan-tekanan yang menimpa kepada umat Islam. Perlawanan umat Islam
terhadap penjajah itu sudah dimulai sejak bangsa-bangsa asing tersebut
mencengkeram bangsa pribumi. Dalam abad ke-17 sampai 19 perlawanan umat Islam
sudah nyata digerakkan dan dipelopori oleh tokoh-tokoh pahlawan Islam, seperti
Sultan Agung (Mataram), Sultan Ageng Tirtayasa dan Kyai Tapa (Banten), Sultan
Hasanudin (Makassar), Teuku Cik Ditiro (Aceh), Teuku Imam Bonjol (Minangkabau),
dan para kyai di seluruh pondok pesantren, terutama di kalangan santri-santri
di Pulau Jawa.
Di waktu
bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945,
musuh-musuh RI masih berusaha menggagalkan arti dari proklamasi kemerdekaan
tersebut. Untuk mempertahankan proklamasi, Rois Akbar NU, K.H. Hasyim Asy'ari,
menyerukan resolusi jihad. Dengan dicetuskannya resolusi jihad, semangat umat
Islam membela kemerdekaan berkobar di seluruh tanah air. Pemuda-pemuda Islam
menggabungkan diri ke dalam pasukan Hizbullah yang dipimpin oleh Zainal Arifin,
orang Islam dari kalangan awam bergabung di dalam barisan "Sabilillah"
di bawah pimpinan K.H. Masykur. Para kyai bergabung dalam barisan Mujahidin di
bawah pimpinan K.H. Wahab Hasbullah.
Dalam
kancah revolusi Indonesia 1945-1949, mereka menjadi pengawal revolusi dengan
merebut persenjataan Jepang untuk melawan agresi sekutu, terutama pada
pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya. Kemudian mereka terbentuk dalam Badan
Keamanan Rakyat (BKR), akhirnya menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia
(TNI).
Pada waktu
Belanda menyerbu Yogyakarta tanggal 19 Desember 1948, menurut perhitungan
politik Bung Karno, Syahrir, H. Agus Salim, Muhammad Roem, As-Saat, dan
pemimpin lainnya membiarkan diri untuk ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Prapat dan Bangka. Sedangkan Panglima Soedirman harus keluar kota memimpin
perang gerilya, dan Mr. Syarifuddin Prawiranegara menjalankan mandat memimpin
pemerintah darurat Republik Indonesia di Bukit Tinggi, Sumatera Barat.
Dalam
proklamasi kemerdekaan RI, secara jelas dapat digariskan peranan umat Islam
sebagai berikut :
1.Sumber
proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah Piagam Jakarta 22 Juni 1945.
Piagam tersebut kemudian menjadi pembukaan UUD 1945 dengan perubahan beberapa
kata. Sedangkan mengenai sumbangan isi dan penandatanganan Piagam Jakarta itu,
tokoh-tokoh Islam mempunyai peranan penting atas penandatanganannya tersebut.
2.Pada
saat kemerdckaan Indonesia diproklamirkan juga dihadiri oleh tokoh-tokoh umat
Islam.
3.Masih
dalam suasana Proklamasi, pada tanggal 18 Agustus 1945 sidang PPKI memilih Bung
Karno sebagai Presiden RI dan Bung Hana sebagai wakil presiden. Dalam sidang
tersebut juga membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dengan Mr.
Kasman Singodimejo sebagai ketuanya. Jadi, umat Islam mempunyai peranan besar
dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
3.Peran dalam Pembangunan
Sejarah
Islam Indonesia sejak abad ke-16 telah mencatat perkembangan Islam Indonesia
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menanamkan jiwa-jiwa keagamaan dan
nilai-nilai
persatuan.
Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas bangsa ini adalah corak baru
yang memberi semangat hidup untuk mencapai kemajuan bangsa Indonesia.
Bukti
nyata dari kemajuan tersebut adalah adanya kerajaan-kerajaan Islam yang menjadi
pusat pengembangan masyarakat baru Indonesia dengan Islam sebagai ajaran
kehidupan yang mengeram dalam jiwa bangsa Indonesia. Hingga pada saat bangsa
ini dijajah, ternyata dengan semangat Islam bangsa ini maju terus, pantang
menyerah untuk merebut kemerdekaannya.
Pada saat
kemerdekaan tiba, umat Islam secara bersama-sama atas nama bangsa ini, menyusun
Undang-Undang Dasar 1945 beserta pembukaannya maupun Piagam Jakarta 22 Juni
1945 yang ditandatangani oleh sembilan orang pemimpin bangsa Indonesia.
Pada tahun
1969 bangsa Indonesia memulai Pembangunan Lima Tahun Pertama (1969-1973) untuk
mengisi kemerdekaan yang telah ditegakkan atas dasar Pancasila. Umat Islam
secara konsekuen melaksanakan dan berpartisipasi secara aktif menyukseskan
pembangunan bersama-sama pemerintah.
Peran umat
Islam yang paling tampak justru di bidang pembangunan mental bangsa Indonesia.
Lembaga-lembaga swadaya yang bergerak di bidang pembangunan ini banyak
didirikan oleh umat Islam terutama para kyai, seperti didirikannya pondok-pondok
pesantren dan sebagainya.
4.Peran dalam Ketahanan dan Kesatuan
Umat Islam
mempunyai peran dalam memperkokoh ketahanan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Peran itu terdapat dalam usaha-usaha sebagai – berikut:
a.Dalam
pemerintahan Soekarno tahun 1960, umat Islam mencegah terlaksananya gagasan
Nasakom.
b.Setelah
meletusnya G30/SPKI tanggal 5 Oktober 1965, umat Islam pertama kali mengusulkan
kepada Presiden Soekarno agar PKI dibubarkan guna menyelamatkan Pancasila.
c.Umat
Islam memelopori terbentuknya Front Pancasila, kemudian diteruskan dengan
lahirnya kesatuan-kesatuan aksi penghapusan G30S/ PKI sebagai landasan lahirnya
Orde Baru atau orde pembangunan.
d.Untuk
memperkuat ketahanan nasional dan kesatuan bangsa, semua partai Islam Indonesia
berfusi ke dalam satu wadah dengan nama "Partai Persatuan
Pembangunan" tahun 1973.
e.Majelis
Ulama Indonesia berperan sehubungan dengan tugas-tugasnya, yaitu
1)memberikan
bahan pertimbangan mengenai kehidupan beragama kepada pemerintah;
2)menjadi
penghubung antara pemerintah (umara) dengan tokoh-tokoh agama (ulama).
f.Umat
Islam secara intensif memberikan pendidikan agama kepada rakyat melalui
sckolah-sekolah negeri dan swasta, ceramah atau pengajian, pondok pesantren,
lembaga-lembaga penelitian masyarakat, dan lembaga penclitian ekonomi. Hal itu
merupakan suatu usaha memperkuat ideologi Pancasila dan memperkuat pendidikan
serta ckonomi bangsa, yang berarti membentengi Pancasila dan memperkokoh
ketahanari dan kesatuan bangsa.
5.Peranan Umat Islam dalam Persatuan bagi Kepentingan Dunia
Islam
Persatuan
umat Islam Indonesia menjadi sangat penting dilihat dari segi kepentingan dunia
Islam pada umumnya. Hal tersebut di atas dapat diamati dari berbagai segi
kepentingan dunia dewasa ini.
a.Kepentingan Kebangkitan Dunia Islam
Dalam
kepentingan kebangkitan dunia Islam, suatu hal yang nyata telah terbukti,
tetapi bukti-bukti kebangkitan yang telah diproklamirkan oleh umat Islam
scluruh dunia itu menjadi terhambat ketika umat Islam mengalami krisis
kesatuan.
Dunia
Islam menjadi kecut ketika terjadi perang saudara di antara dua negara Islam,
yaitu Iran-Irak sejak tahun 1979, kemudian disusul lagi perang saudara antara
umat Islam di Lebanon. Kebangkitan untuk menghadapi tantangan dan kekuatan dari
luar akan hilang dan lumpuh dalam waktu yang cepat bila umat Islam selalu
terpecah-pecah, baik dalam negeri seperti terjadi di Lebanon maupun antara
sesama negara Islam seperti Iran-Irak.
b.Kepentingan Ekonomi, Sosial, dan Politik
Kepentingan
ekonomi dan sosial merupakan dambaan masyarakat Islam terutama di negara-negara
miskin, baik di Asia maupun di Afrika. Bila kemiskinan tidak dapat diatasi,
akan mengakibatkan kelemahan ekonomi bangsa. Bila ekonomi bangsa lemah dan
rawan, yang terjadi adalah bangsa itu akan dikuasai oleh bangsa-bangsa lain,
seperti halnya pada abad ke-17 sampai akhir abad 19, negeri-negeri Islam
terjajah oleh negara-ncgara Barat yang mempunyai kekuatan ekonomi.
Persatuan
dalam kepentingan dunia Islam yang berhubungan dengan kekuatan ekonomi
negara-negara Islam telah terbentuk, namun negaranegara Islam sclama ini masih
berdiri sebagai konsumen dari negara-negara industri Barat. Oleh karena itu,
suatu tatanan ekonomi menuju ekonomi mandiri dalam mengelola industri dalam
negeri Islam adalah amat penting untuk melepaskan diri dari ketergantungan
negara-negara industri Barat, terutama sangat ketergantungannya pada negara
super power, yaitu Amcrika Serikat.
Negara-negara
Islam perlu menggalakkan perekonomian rakyatnya, terutama dalam mengembangkan
usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya haruslah dikelola oleh
tokoh-tokoh ilmuwan Islam yang bekerja secara profesional. Pekerja-pekerja
profesional kita masih sangat terbatas, ahli-ahli teknik banyak didatangkan
dari luar sehingga negara-negara Islam harus membayar upah pada ahli dari luar
itu dengan harga sangat mahal.
Dewasa ini
perkembangan umat Islam di Indonesia amat menggembirakan, perbedaan paham
antara pemerintah dengan agama sudah tidak ada. Umat Islam telah sejalan dan
telah kuat untuk bersama-sama seluruti lapisan masyarakat Indonesia menuju
tinggal landas dalam pembangunan bangsa. Umat Islam Indonesia telah memahami
kepentingannya dalam memajukan hidup bermasyarakat, bernegara, dan beragama.
Perbedaanperbedaan paham antara sesama penganut umat Islam semakin hilang.
Masalah-masalah khilafah menjadi tidak menarik dibicarakan, sebab hanya akan
menghabiskan energi umat yang seharusnya dipergunakan untuk membahas masalah
yang menjadi tantangan serius dunia dewasa ini.
Gagasan
tokoh-tokoh Islam dari kalangan intelektual yang berpendidikan universitas,
semakin tampak dipahami oleh kalangan umat. Begitu pula gagasan para ulama
semakin diperhatikan oleh pemerintah maupun oleh umat Islam pada umumnya.
Dengan demikian, terjadi hubungan yang harmonis antara umat dengan
pemerintahnya, antara umat dengan ulamanya, dan antara ulama dengan umara.
Dewasa ini
di Indonesia banyak dilakukan pengembangan pendidikan Islam, seperti
univcrsitas-universitas Islam, pesantren-pesantren modern, pengiriman
sarjana-sarjana, mahasiswa, dan pelajar Islam Indonesia ke luar negeri,
semata-mata untuk kepentingan umat Islam.
D.MANFAAT DARI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
1.Manfaat Filsafat Islam terhadap Ilmu Pengetahuan
Filsafat
merupakan induk dari segala ilmu, filsafat memengaruhi ilmuilmu yang lain,
seperti ilmu fikih, ilmu kalam, tafsir, dan sebagainya. Apabila membicarakan
ilmu atau hukum fikih, sebenarnya fikih itu mengandung makna mengerti dan
memahami. Untuk memahami ijtihad, yaitu memakai akal yang sehat dalam
menentukan hukum yang tidak jelas dasar hukumnya dalam Al-Qur’an maupun dalam
hadis. Jadi, Al-Qur’an merupakan dasarnya, sedangkan hadis menjadi
penjelasannya. Dengan demikian, filsafat sangat besar pengaruhnya terhadap ilmu
pengetahuan dalam Islam.
2.Manfaat Fikih Islam
Faedah
atau manfaat fikih dalam Islam amat besar dalam kehidupan di dunia. Kehidupan
di dunia akan menentukan kebahagiaan di akhirat. Oleh sebab itu, Islam mengatur
kehidupan di dunia melalui fikih, untuk mengetahui mana yang diperintahkan dan
mana yang dilarang, mana yang haram dan mana yang halal, serta mana yang sah
dan mana yang batal.
Dengan
ilmu fikih dapat diketahui cara mengatur nikah, talak, dan bagaimana memelihara
jiwa, harta, dan kehormatan. Serta cara mcngatur ekonomi, waris, jual beli,
sewa-menyewa, pinjam-meminjam, syirkah atau persyarikatan, hidup bernegara,
mengatur tindak kejahatan, dan sebagainya yang scmuanya itu dibahas di dalam
ilmu fikih.
3.Manfaat Tasawuf
Tasawuf
bermanfaat untuk menjaga diri dari segala perbuatan yang tidak disukai oleh
. Tasawuf merupakan dasar pokok kekuatan hatin, pembersihan jiwa,
pemupuk iman, penyubur amal saleh yang sematamata mencari keridhaan
, memperkuat daya juang dengan sifat-sifat sabar, syukur, zuhud, dan
ikhlas. Semua itu adalah sifat-sifat vang bernilai tinggi.
Tasawuf
berusaha mengontrol jiwa dan membersihkannya dari kotoran-kotoran hawa nafsu
sehingga rasa takwa terbit dari hati yang bersih dan selalu merasa dekat kepada
. Oleh sebab itu, manusia harus menampilkan ucapan, perbuatan,
pikiran, dan mat yang suci bersih sehingga berbudi pekerti mulia yang akhirnya
ia dicintai
dan sesama manusia. Sifat-sifat yang demikian perlu dimiliki oleh
setiap orang, apalagi di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan berbagai
pengaruh negatif. Misalnya, berfoya-foya, minum minuman keras, berbuat maksiat,
adanya kecemburuan sosial, dan pengaruh materialistis atau individualis.
Maka,
dengan bertasawuf seseorang akan tabah, sabar, dan mempunyai ketahanan rohaniah
sehingga tidak mudah terkena pengaruh dari luar yang bersifat negatif atau
buruk.
4.Manfaat Ilmu Kedokteran
Kemajuan
di bidang kedokteran akan memberikan pengaruh yang besar bagi kesejahteraan
umat manusia. Secara khusus manfaat kedokteran adalah sebagai berikut :
a.Mengurangi
rasa sakit pada seseorang yang sedang menderita suatu penyakit.
b.Menyembuhkan
orang sakit.
c.Menjadikan
orang sehat tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
d.Meningkatkan
usia hidup seseorang.
5.Manfaat Sejarah
Manfaat
yang diambil dari sejarah antara lain sebagai berikut :
a.Seseorang
akan dapat mengambil pelajaran berharga untuk bekal kehidupan masa depan.
b.Untuk
mengenalkan kepada generasi penerus tentang apa yang telah dialami oleh
generasi yang terdahulu.
c.Memberikan
studi komperatif kepada generasi penerus agar lebih berhati-hati sehingga tidak
kehilangan arah atau pedoman di dalam kehidupan selanjutnya.
6.Manfaat Geografi
a.Untuk
memudahkan penyesuaian diri dengan kondisi suatu daerah.
b.Memudahkan
para arsitek merancang mendirikan bangunan.
c.Memudahkan
para penanam modal di sektor ekonomi yang sesuai dengan daerahnya.
7.Manfaat Geometri
Mempelajari
Geometri sangat penting, terutama bagi para arsitektur atau perancang bangunan
gudung-gedung bertingkat, masjid-masjid, istana, jembatan-jembatan, dan
lain-lain. Gedung-gedung itu tidak akan dapat berdiri tegak apabila
perancangnya tidak mengerti geometri.
8.Manfaat Kesenian
Hampir
dalam seluruh aspek kehidupan manusia itu terdapat unsur seni dalam arti
keindahan dan kehalusan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam menghendaki hal-hal
yang baik-baik atau indah-indah, sehingga memberi motivasi atau kegairahan
dalam kehidupan untuk mencapai suasana yang tenteram, indah, dan damai,
kebahagiaan dalam kehidupan di dunia sampai keindahan dan kebahagiaan di
akhirat (surga).
E.PERILAKU YANG MENCERMINKAN PENGHAYATAN TERHADAP MANFAAT
DARI SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
1.Usaha-Usaha Mempersatukan Umat Islam di Indonesia
a.Usaha dari Pihak Umat Islam dan Pemerintah
Sebenarnya
ajaran Islam mengatakan bahwa umat Islam adalah satu (umatan wahiddah). Namun,
di permukaan banyak dijumpai pertentangan yang terjadi di kalangan umat.
Kehidupan golongan juga tampak, seperti NU, Muhammadiyah, Islam Jamaah, Persis,
dan Islam Syi'ah.
Adanya
golongan-golongan itu dapat menimbulkan ketegangan antara yang satu dengan yang
lainnya. Bahkan juga bisa menimbulkan perpecahan. Dalam usaha untuk menghindari
perpecahan itu para cendekiawan dan ulama sering memberikan wejangan kepada
golongannya bahwa pada hakikatnya sesama muslim, baik golongan apa pun adalah
merupakan satu persaudaraan. Tidak diperbolehkan antara golongan yang satu
dengan golongan lainnya saling membenci, mencurigai, dan mencaci atau memaki.
Usaha-usaha itu bisa berbentuk ceramah-ceramah, diskusi, seminar, ataupun
antara tokoh golongan yang satu dengan tokoh golongan yang lainnya saling
silaturahmi dan saling mengunjungi sehingga oleh umat Islam secara keseluruhan
dijadikan teladan karena sikap dalam kehidupan sehari-hari merupakan cerminan
dalam kerangka perbuatan dirinya.
Usaha para
tokoh tersebut mendapat dukungan dari pemerintah Indonesia. Karena dimaklumi
bahwa penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam. Apabila yang satu dengan
yang lainnya terus-menerus dalam perpecahan, di samping akan meruntuhkan agama
Islam juga ketahanan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah
juga sangat memerhatikan atas terwujudnya persatuan dl kalangan umat Islam.
Pemerintah sering memberikan penerangan-penerangan baik lewat pers, televisi,
radio, ataupun alat komunikasi lainnya.
b.Pembentukan Lembaga-Lembaga Persatuan Umat Islam, Seperti MUI,
Ikatan Pemuda Pelajar dan Mahasiswa, Persatuan Da'i dan Mubalig, dan Pengusaha.
1)
MUI (Majelis Ulama Indonesia)
MUI adalah
suatu majelis yang berdiri pada tangga126 Juli 1975. MUI adalah sebuah lembaga
yang menurut pedoman dasarnya antara lain berfungsi
memberikan
fatwa dan nasihat mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada
pemerintah dan umat Islam umumnya sebagai amar makruf nahi mungkar dalam usaha
meningkatkan ketahanan nasional. Fatwa-fatwa yang dikemukakan senantiasa
berkaitan dengan persoalan yang hidup di dalam masyarakat Islam. Bagaimana
mengenai suatu hal, apakah hukumnya, boleh dikerjakan atau tidak. Apakah
masalah itu dalam Islam dibahas. Sebagaimana fatwa-fatwa yang pernah
dimunculkan antara lain :
1.Shalat
Jum'at bagi musafir.
2.Penyembelihan
hewan secara medis.
3.Pil anti
haid.
4.Penyalahgunaan
narkotika.
5.Panti
pijat.
6.Wasiat
menghibahkan kornea mata.
7.Perayaan
natal bersama.
8.Qiraah
sab'ah.
9.Vasektomi/Tubektomi
2)Ikatan pemuda, pelajar, dan mahasiswa
Ikatan
pemuda, pelajar, dan mahasiswa adalah merupakan organisasi yang pada umumnya
berorientasi kepada penanaman kader umat. Di Indonesia cukup banyak
organisasi-organisasi yang diikuti oleh para pemuda, pelajar, atau mahasiswa.
Baik organisasi itu berupa ikatan, persatuan, pergerakan, himpunan atau dengan
nama lainnya.
Ikatan
pemuda, misalnya Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM). Ikatan Pelajar Nahdlatul
Ulama (IPNU), Ikatan Pemuda, Al-Irsyad, dan ikatan-ikatan lainnya.
Adapun
yang berbentuk lainnya, misalnya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan lain-lain.
Organisasi-organisasi
yang disebutkan di atas mempunyai ciri keislaman. Tujuannya berbeda-beda, namun
roh dan jiwanya sama. Sebab, landasan ajaran yang dipergunakan adalah sama.
Namun, meskipun refleksi dari ajaran yang sama (Al-Qur’an dan hadis) kadang
mempunyai perbedaan persepsi. Perbedaan ini bukan dalam hal yang prinsipil,
melainkan hanya bersifat furu' (cabang) saja. Oleh karena itu, perbedaan itu
adalah sebagai rahmat.
3)Persatuan da'i atau mubalig
Organisasi
ini bekerja di dalam pengembangan dakwah Islam. Agar Islam tetap dapat menyebar
luas ke segala penjuru. Organisasi ini juga banyak membina kader-kader untuk
menjadi da'i atau mubalig yang tangguh, berjiwa ikhlas, dan memahami situasi
dan kondisi. Pada hakikatnya adanya persatuan ini agar para da'i senantiasa
mudah dikoordinir sehingga arah dan orientasinya akan lebih terpadu. Apabila
sudah demikian, dalam upaya mempersatukan umat secara keseluruhan akan lebih
rimdah.
Organisasi
ini juga banyak memberikan penghargaan kepada warganya yang mempunyai prestasi
tinggi untuk dikirim ke lembaga-lembaga pendidikan tinggi atau lembaga
profesionalisme yang menangani bidang dakwah.
Adapun di
Indonesia organisasi yang berorientasi ke bidang dakwah antara lain Majelis
Dakwah Islam (MDI), Ijtihadul Mubaligin yang berada di bawah koordinasi
Nahdlatul Ulama, Majelis Dakwah yang berada di bawah
Muhammadiyah,
dan lain sebagainya. Hampir setiap organisasi Islam mempunyai lembaga dakwahnya.
4)Pengusaha
Selain
organisasi yang langsung berorientasi kepada dakwah, pendidikan, atau segi
lainnya, juga ada organisasi yang berkiprah dalam bidang ekonomi. Pembenahan
ekonomi lebih diutamakan daripada langsung menangani dakwah dan pendiclikan.
Disadari
atau tidak, suatu aktivitas tentang sosial keagamaan mesti memerlukan
mobilitas, baik berupa material maupun spiritual. Langkah operasional dilakukan
oleh orang-orang yang mampu melaksanakan tugasnya. Hal ini tidak lain
menempatkan orang sesuai dengan proporsi yang sebenarnya. Demikian pula para
pengusaha-pengusaha yang secara langsung atau tidak berada di bawah naungan
lembaga Islam, mereka berusaha dalam bidang material guna membantu kelangsungan
aktivitas sosial keagamaan umat Islam.
Banyak
organ isasi-organ isasi yang dibantu secara rutin oleh para pengusaha, baik
organisasi yang sudah bertaraf nasional maupun bersifat lokal. Di antara
pengusaha yang dahulu banyak andil dalam kegiatan lembaga-lembaga atau
organisasi-organisasi Islam di antaranya GKBI (Gabungan Koperasi Batik
Indonesia).
2.Peranan Persatuan Umat Islam dalam Pembangunan dan
Mempertahankan Negara
a.Nilai Persatuan bagi Kepentingan Bangsa dan Agama dalam Rangka
Menuju Masyarakat Adil dan Makmur
Dalam
kehidupan berbangsa, persatuan merupakan scndi kekuatan yang paling ampuh. Bagi
umat Islam, persatuan harus digalang melalui jalur intern terlebih dahulu,
untuk memperkuat Islam. Sedangkan sebagai warga negara harus menggalang
persatuan untuk memperkuat bangsa dan negara. Apabila persatuan benar-benar
terwujud dalam suatu hangsa yang berada dalam suatu negara, upaya menciptakan
pengembangan dalam bidang ekonomi, pendidikan, sosial, ketahanan, dan bidang
lainnya akan mudah direalisasikan.
Dalam
pengembangan ekonomi bagi bangsa dan negara, upaya pertama yang dilakukan
adalah persatuan terlebih dahulu. Suatu bangsa yang tidak bcrsatu akan sulit
mengembangkan ekonominya. Tetapi, apabila persatuan itu ada, akan mudah dalam
mengembang-kan ekonomi. Sebab, dalam kondisi bangsa yang bersatu, maka akan
mudah diajak kompromi, bermusyawarah untuk saling membantu, saling mengisi, dan
bekerja sama.
Demikian
pula dalam pengembangan pendidikan, unsur pertama yang mendukung adalah
persatuan. Karena sebagaimana dalam bidang ekonomi persatuan dapat membantu dalam
rangka bermusyawarah atau bekerja sama, demikian juga dalam hal pendidikan.
Apabila
dalam bidang ekonomi dan pendidikan persatuan merupakan unsur yang dominan,
dalam bidang ketahanan, persatuan adalah unsur yang lebih dominan. Tidak
mungkin suatu perceraian akan merupakan landasan kekuatan dalam pertahanan.
Pasti persatuan itulah yang dijadikan dasar dari pada ketahanan. Negara akan
kuat apabila persatuan bangsanya terjamin. Ketahanan negara akan lebih lestari
jika persatuan rakyatnya terus berjalan.
b.Nilai Persatuan Bagi Kepentingan Dunia Islam Secara
Keseluruhan
Dalam
ajaran Islam sebenarnya konsep persatuan telah ada, yaitu setiap orang yang
beriman adalah bersaudara. Semua muslim yang ada di dunia, baik di Afrika,
Asia, Amerika, ataupun Australia adalah bersaudara.
Memang
persaudaraan kadang tidak mesti akan mewujudkan persatuan. Tetapi, maksud dan
hakikat persaudaraan di dalam Islam adalah sebagai ujung tombak dalam
persatuan. Hal ini dapat dilihat dalam sebuah hadis yang berbunyi: "Bahwa umat Islam adalah bagaikan sebuah bangunan, antara
sebagian yang satu dengan sebagian yang lainnya saling menguatkan ".
Demikian
pula dalam hadis yang lain: "Dan barang siapa memberikan jalan keluar bagi
saudarannya sesama muslim, akan memberikan
jalan keluar baginya dari kesulitan, di mana pertolongan itu sarzgat diperlukan
di hari kiamat".
Penerapan
ajaran-ajaran itu akan memberikan dampak positif. Sebagai konsekuensi logis
dari ajaran itu memberikan dampak persatuan bagi kehidupan umat Islam. Apabila
satu umat Islam disakiti, umat Islam lainnya akan merasa sakit pula.
Persaudaraan yang demikian akan sangat besar andilnya untuk mewujudkan
persatuan dalam dunia Islam.
Apabila
persatuan sudah dapat diwujudkan, umat Islam di berbagai negara akan merasa
terpanggil untuk kepentingan bersama. Demi kemajuan umat secara keseluruhan,
maka negara-negara Islam dan negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, akan saling menolong, saling membantu, dan bekerja sama antara satu
dengan yang lainnya, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, sosial,
pertahanan, dan lain sebagainya.
Dengan
modal persatuan itulah upaya menuju kekuatan dan ketahanan umat akan mudah
direalisasikan. Karena antara yang satu dengan yang lainnya merasa bertanggung
jawab atas terwujudnya kekuatan dan ketahanan itu. Lebih dari itu adalah
bertanggung jawab dalam segala aspek kehidupan umat Islam di seluruh dunia.
Dengan
demikian, umat Islam di seluruh dunia akan menjadi umat yang satu, umat yang
berwibawa, yang mempunyai kharisma tinggi, dan mampu menunjukkan yang terbaik
bagi dunia.
Sebagai
seorang muslim mengikuti jejak-jejak kehidupan Rasulullah J dan mengambil
manfaat dari dakwah Rasulullah J .
Tugas
dakwah merupakan suatu kewajiban yang diemban oleh setiap muslim. Menyampaikan
kebenaran yang ada dalam Al-Qur’an dan hadis adalah kewajiban orang yang
bcriman, walaupun yang disampaikan itu hanya satu ayat.
Peranan
umat Islam di Indonesia pada masa penjajahan mempunyai andil yang sangat besar
dengan berjuang melawan penjajah yang telah menindas dan membelenggu bangsa
Indonesia.
Pada masa
pembangunan, peranan umat Islam adalah turut andil mengisi kemerdekaan dengan
menerapkan nilai-nilai ajaran Islam yang mendukung pada persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.
Manfaat
yang dapat diambil dari perkembangan Islam di dunia antara lain untuk
membangkitkan semangat umat Islam agar berkembang dan maju di semua bidang
kehidupan. Selain itu, untuk menciptakan solidaritas dan persatuan umat Islam
sehingga tidak terjadi penjajahan di negara-negara Islam atau di negara-negara
yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Komentar
Posting Komentar