AQIDAH IMAN KEPADA HARI AKHIR

STANDAR KOMPETENSI :
1. Meningkatkan keimanan kepada Hari Akhir
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Pengertian beriman kepada Hari Akhirat
1.2 Nama dan tanda-tanda hari Akhirat
1.3 Contoh perilaku yang beriman kepada hari akhirat
1.4 Menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan terhadap hari akhirat
INDIKATOR :
1. Menjelaskan pengertian iman kepada hari akhir
2. Menyebutkan Contoh perilaku yang beriman kepada hari akhirat
3. Menyebutkan nama hari kiamat dan tanda-tandanya
4. Mengidentifikasi fungsi beriman kepada hari akhirat
5.  Menyebutkan contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada hari akhirat



IMAN KEPADA HARI AKHIR


Maksud beriman kepada Hari Akhirat adalah kita mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa sesudah alam yang kita tempuh ini, ada lagi alam yang kedua, di mana pada alam kedua inilah memberikan balasan baik kepada orang yang berbuat kebaikan dan beramal shaleh dan memberikan siksaan kepada orang yang berbuat jahat, dan melanggar larangan .
Dalilnya S. Thaha: 15

“Sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang, Aku merahasiakan waktunya supaya tiap- tiap diri itu dibalas dengan apa yang diusahakannya.”
1 . Perbuatan di Dunia sebagai Bekal Kehidupan di Akhirat Manusia diciptakan oleh di dunia tidaklah sekadar untuk hidup sia-sia, tetapi diberi amanat untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah sering dikatakan sebagai hubungan manusia dengan Khaliknya. Melalui ibadah manusia dapat mencapai kehidupan yang berguna dan dapat mencapai kebahagiaan di dunia. Pada akhirnya kelak manusia akan mengalami kehidupan di akhirat. Untuk mencapai kehidupan tersebut, manusia harus mempunyai bekal, firman :

"Barang siapa yang membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya ; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatahannya, sedang mereka sedikitpun tidak di aniaya (dirugikan)." (QS. AI-An'aam: 160)
Siapa saja yang berbuat amal baik, akan memberikan pahala di akhirat dengan sepuluh kali lipat amalnya. Siapa saja berbuat kejahatan hanya dibalas dengan setimpal kejahatannya, sebab Allah tidak akan menganiaya sedikit pun atau merugikan manusia. Maksud balasan sepuluh kali lipat, belum termasuk apa yang dijanjikan dengan balasan yang jauh lebih banyak dan berlipat ganda kepada orang-orang yang membelanjakan hartanya di jalan .Firman :

"Jika kamu meminjamkan kepada pinjaman yang baik, niscaya Allah melipatgandkan (pembalasannya) kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun." (QS. At-Taghaabun:l7)

2. Perbuatan di Dunia Akan Dipertanggungjawabkan di Akhirat Setiap orang mempunyai kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Sebagai orang Islam, kita berkewajiban untuk beramal saleh, juga berkewajiban melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Kewajiban itu baru dapat dilakukan dengan baik jika setiap orang mempunyai tanggung jawab, baik terhadap dirinya sendiri, kepada orang lain, maupun kepada Allah . Semua perbuatan yang dikerjakan di dunia, kelak di akhirat akan dimintai pertanggungjawaban. Dalam hal ini Rasulullah  bersabda yang artinya

"Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanyakan atas hasil kepemimpinan." (HR. Bukhari) Secara pribadi semua yang kita perbuat, baik berupa ibadah kepada Allah , seperti shalat, puasa, dan zakat, maupun yang berkaitan dengan sesama manusia dapat dikatakan sebagai tanggung jawab. Lebih luas lagi, seorang muslim dituntut untuk menyampaikan kebenaran kepada orang-orang yang belum mengerti kebenaran dalam ajaran Islam. Firman Allah :

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.." (QS. An-Nahl: 125)
Dapat disimpulkan bahwa fungsi iman kepada hari akhir adalah sebagai berikut :
a. Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji (akhlaqul karimah) dan menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela (akhlaqul mazmumah). Hadis-hadis Nabi Muhammad  . menyebutkan yang artinya:
1) Rasulullah  bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Alllah dan hari akhir maka janganlah duduk menghadapi jamuan makan yang disitu dibagi-bagikan minuman keras bergilir dan bergantian."
2) Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, bersabda Rasulullah  :
"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia menghormati tamunya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari Mus-lim & Ibnu Majah)
b. Memberi dorongan untuk disiplin menunaikan ibadah shalat lima waktu dan ibadah-ibadah lain yang hukumnya wajib, sebagaimana sabda Nabi  yang artinya

"Yang pertama-tama dihisab atas seorang hamba (pada hari akhir) ialah shalatrrya, dan yang pertama-tamaI 22 dihukum antara manusia ialah masalah darah atau pembunuharv." (HR. An-Nasal dari Ibnu Mas'ud) .

Memperkuat keyakinan bahwa Allah Mahakuasa dan Maha Adil. Allah  berkuasa menghancurkan alam semesta dengan segala isinya pada peristiwa kiamat kubra. Allah juga akan mengadili dengan seadilnya amal masing-masing manusia ketika dunia pada yaumulhisab kelak.
3. Dalil Naqli Peristiwa terjadinya hari akhir banyak disebutkan di dalam Al Qur’an. Di antara firman  yang menyebutkan hari akhir antara lain sebagai berikut :
a. Surah Az-Zalzalah Ayat 1-6
1. Apabila bumi di guncang dengan guncangannya (yang dahsyat).
2. Dan bumi mengeluarkan beban-beban yang berat (yang dikandung)nya.
3. Dan manusia bertanya : "Mengapa bumi (jadi begini ?)"
4. Pada hari itu bumi menceritakan ceritanya.
5. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.
6. Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Allah menjelaskan bahwa tanda-tanda hari kiamat dapat diketahui. tetapi kapan datangnya hari tersebut. tak seorang pun dapat mengetahuinya. Alllah juga menjelaskan, apabila bumi sehagai benda padat dapat bergetar dengan dahsyat pada hari itu, mengapa manusia tidak mau sadar dari kelalaian dengan meninggalkan kekafiran. Dijelaskan lagi bahwa pada hari itu terjadi keguncangan dahsyat, yaitu bumi mengeluarkan isi perutnya yang terpendam. Firman Allah :


"Dan apabila bumi diratakan, dan memuntahkan apa yang ada didalamnya dan menjadi kosong." (QS. Al-Insyiqaaq: 3-4) Orang-orang yang menyaksikan kejadian maha dahsyat yang belum pernah terjadi, terperanjat dan berkata, apa yang terjadi saat ini? Manusia seperti mabuk padahal tidak. Hal itu ditegaskan dalam firman Allah :

"(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat 3 manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras."(QS. Al-Hajj: 2) Setelah terjadinya kerusakan dan kehancuran bumi maka akan terjadi alam dan hidup baru. Muncullah manusia dalam keadaan yang berbedabeda. Orang-orang yang beramal baik di dunia, akan memetik hasilnya kelak di akhirat dan sebaliknya bagi orang yang selalu berbuat kejahatan dan kemaksiatan kelak akan mendapat siksa.

b. Surah AI-Qaari'ah Ayat l-5

1. Hari kiamat.
2. Apakah hari kiamat itu ?
3. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
4. Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran.
5. dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Allah menjadikan hari kiamat sebagai peringatan bagi hamba-Nya akan kedahsyatan guncangan bumi. Allah akan memberikan siksaan kepada orang-orang yang ingkar kepada-Nya. Allah juga menjelaskan tentang terjadinya guncangan (yaari'ah) yang menggambarkan kedahsyatan itu. Seakan-akan tidak ada suatu apa pun yang dapat dijadikan contoh dan tidak dapat dikhayalkan kehebatannya. Datangnya guncangan pada waktu itu membuat manusia bagaikan anaianai yang bertebaran. Mereka kebingungan tidak menentu arah tujuannya, seperti belalang yang bertebaran. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an:

"Sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan," ( QS. Al Qamar:7) Peristiwa hancurnya alam dan seisinya diawali dengan tiupan terompet oleh Malaikat Israfil atas perintah Allah. Pada saat itu hancurlah dunia dengan segala isinya termasuk manusia, berantakan bagaikan debu beterbangan di angkasa. Firman Allah :

"Dan ditiuplah terompet maka rubuhlah apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi kecuali yang di kehendaki oleh Allah . Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)." (QS. Az-Zumar: 68). Peristiwa lain yang berkaitan dengan hari akhir adalah terjadinya peristiwa-peristiwa yang luar biasa sebagai pertanda dekatnya hari kiamat, sebagaimana diisyaratkan dalam firman Allah
 
"Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila hari kiamat sudah datang." (QS. Muhammad: 18) Kerusakan dan kemusnahan seluruh alam dengan segala isinya, bukanlah suatu hal yang mustahil dan bukan pula suatu yang menyimpang dari pikiran sehat. Allah telah menetapkan bahwa segala yang maujud (ada) pasti akan mengalami kerusakan dan kehancuran setelah melewati perputaran masa tertentu. Segala sesuatu pasti mengalami masa akhir dan rusak kecuali Allah sendiri. Firman Allah :

"Janganlah kamu sembah di samping (menyembah) Allah , tuhan apapun yang lain. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNyalah segala penentuan, dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan."(QS. Qashash: 88) Saat terjadinya hari kiamat hanya diketahui oleh Allah saja. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahuinya. Firman Allah :

"Mereka menayakan kepadamu tentang kiamat: Bilakah terjadinya ?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku, tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah , tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS. Al-A'raaf: 187). Jadi, jelas bahwa tidak seorang pun dapat mengetahui saat tibanya hari kiamat. Bahkan Rasulullah J pun tidak mengetahui secara pasti tentang hal itu. 4. Hari Kiamat Menurut Teori Ilmu Alam
1. Astronomi, Peredaran tata surya seperti bumi dan planet- planet lainya yang berputar di angkasa mengelilingi matahari yang sangat rapi dan teratur sehingga tidak terjadi benturan hal ini tidak lain karena ada yang mengaturnya, yakni Allah. Allah memberikan daya tarik menarik yang serasi antara bumi dengan matahari dan planet lainya Namun  25 menurut ilmu alam, daya tarik menarik tersebut tidak selamanya utuh, lama kelamaan daya tarik menarik tersebut tentu akan surut dan habis. Apakah yang terjadi kalau hal itu terjadi ?
2. Geologi, di dalam perut bumi terdapat gas panas, lama kelamaan gas itu menjadi dingin yang akhirnya menjadi beku dan menjadi zat padat (kulit bumi)sehingga tekanannya berkurang bahkan lenyap, akibatnya bumi pecah karena tekanan dari atmosfir lebih kuat, akibatnya bumi pecah seperti telur diremas oleh tangan yang kuat. Dan kalau di dalam perut bumi itu masih tersisa gas- gas panas yang sifatnya berkembang dan mendesak keluar kulit bumi lebih besar tekanannya dari atmosfir dari luar, Akibatnya semua isi bumi akan keluar seperti letusan gunung dan terjadinya gempa. Karena tekanan dari dalam perut bumi dengan di luar masih seimbang maka letusan tidak terjadi.
3. Ahli fisika, cahaya matahari akan mampu menyala selama 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat Celcius. Apa yang akan terjadi bila sinar matahari tidak ada, tidak ada angin dan awan, tidak turun hujan sama sekali ?

1. Supaya kita berbicara, bersikap dan berbuat berhati-hati dan penuh perhitungan serta tidak menurutkan kemauan hawa nafsu, karena kita yakin bahwa segala apa yang kita lakukan di dunia akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
2. Agar kita dapat bersikap optimis, dan percaya diri untuk berbuat amal shaleh. Karena kita yakin bahwa perbuatan yang baik akan dibalas dengan surga dan amal yang buruk akan dibalas dengan neraka. (beramal dan bekerja seolah- olah kita hidup selamanya dan beribadah seolah- olah kita akan mati besok)
3. Menyadarkan manusia untuk berhati-hati, penuh perhitungan, dan disiplin.
4. Selain itu, berusaha maksimal mematuhi ajaran agama Allah ,
5. berpandangan optimis akan adanya balasan kebaikan dari Allah , dan
6. Menyadarkan manusia dari sifat lupa diri terhadap kesenangan dunia, serta

7. Menumbuhkan rasa sosialnya dalam kehidupan di masyarakat. Diriwayatkan dari Huzaifah bin Usaid al-Ghifari ra. berkata: Nabi Muhammad  , pernah menghampiri kami, sedangkan kami sedang membicarakan masalah tanda-tanda kiamat. Lalu Rasulullah  . bertanya, "Apa yang kalian sedang bicarakan?" Para sahabat menJawab: "Kami sedang memikirkan masalah hari kiamat.

" Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya hari kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian mendapatkan sepuluh tanda-tandanya" Kemudian Rasulullah .
menyebutkan tanda kiamat satu per satu, "Datangnya asap, Dajal, binatang-binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Nabi Isa  bin Maryam , munculnya Yakjuj dan Makjuj; terjadinya tiga kali gerhana, gerhana di timur, gerhana di barat, dan gerhana di dataran Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah munculnya api dari Yaman yang rnenggiring manusia." (Sumber buku Fenomena Kiamat)

1. Semua Perbuatan di Dunia Akan Dibalas di Akhirat Setelah manusia meninggal dunia dan selama berada di alam kubur sudah dapat dirasakan hasil amal perbuatannya ketika di dunia. Bagi mereka yang banyak dosanya terasa sangat lama di alam kubur, dan bagi orang yang banyak amal kebajikannya terasa sebentar. Jadi, berat atau ringannya penderitaan yang dialami manusia pada saat di alam kubur tergantung pada baik buruknya amal mereka masing-masing sewaktu hidup di dunia. Siapa saja yang mengerjakan kebaikan dan beramal saleh, akan diberi pahala yang berlipat ganda oleh Allag. Di akhirat kelak akan dimasukkan ke surga, sedang mereka yang melanggar perintah Allah dan suka berbuat maksiat maka balasan mereka adalah menikmati kehidupan neraka. Firman Allah :

"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dana barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Az-Zalzalah: 7-8).
2. Pembalasan Amal Baik dengan Surga Kehidupan manusia pada waktu di dunia akan mendapat balasan, mereka yang berbuat kebaikan dan suka beramal saleh, tidak khawatir dan menyesal setelah dipanggil menghadap Allah . Bahkan mereka senang sebab segalanya sudah disiapkan ketika hidup di dunia. Karena Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, yaitu barang siapa yang mengerjakan amal saleh dibalas oleh Allah surga, tempat nikmat dan kebahagiaan yang sejati. Oleh karena itu, agar kita memperoleh nikmat dan kebahagiaan abadi di akhirat kelak, hendaklah kehidupan di dunia ini kita gunakan untuk menaati segala perintah Allah. Beribadah serta beramal saleh agar kita tidak termasuk orang-orang yang rugi. Sebagaimana Allah menyuruh Nabi v agar menyampaikan kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik bahwa bagi mereka disediakan surga. Firman Allah:

”Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya. " (QS. Al-Baqarah: 25) Janji Allah kepada orang-orang yang berbuat kebaikan banvak dijelaskan di dalam Al-Qur’an, seperti yang tersurat di dalam Surah Hud ayat 108 berikut.

"Adapun orang-orang yang berbahagia maka tempatnya di dalam surga, mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain) ; sebagai karunia yang tiada putus-putusnya." (QS. Huud : 108) Setelah ayat itu turun, Allah menjelaskan sebagai pelengkap dari kandungan ayat tersebut, yaitu Allah menerangkan bahwa orang-orang yang berbahagia adalah mereka yang ketika berada di dunia selalu berhati-hati, dan selalu menghindari hal-hal yang akan melibatkannya ke suatu perbuatan yang bertcntangan dengan perintah Allah  serta menjauhi godaan-godaan yang akan menjerumuskan ke lembah maksiat. Balasan bagi mereka akan menempati surga dan nikmat yang akan dianugerahkan kepada orang-orang yang berbahagia adalah karunia semata-mata dari Allah yang terus-menerus tiada putusnya, sesuai dengan firman-Nya. )

" Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh Maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya." (QS. At-Tiin: 6)

3. Pembalasan Amal Buruk dengan Neraka Bagi orang yang ketika hidup di dunia suka mengerjakan perbuatan buruk dan selalu menuju dosa maka akan mendapatkan balasan dari Allah dengan siksaan di dalam neraka. Sebelum menempatinya sesuai dengan amal perbuatannya, lebih dahulu amal mereka dihisab dan di sanalah pengadilan yang sejati. Allah mengadili mereka sesuai dengan catatan yang dibuat Malaikat Raqib dan Atid. Kemudian barulah menjatuhkan keputusan sesuai amal perbuatan di dunia. Pada hari itu tidak seorang pun dapat membela kecuali amal yang telah dikerjakan sewaktu di dunia. Semua anggota badan menjadi saksi atas amal perbuatannya. Manusia tidak dapat berdusta atau berbohong. Pada hari itu pula banyak orang yang menycsal karena mereka tidak banyak berbuat kebajikan ketika hidup di dunia. Orang beriman dan beramal saleh dengan mudah melewati hari pengadilan itu. Sebaliknya, orang yang kafir dan suka berbuat kejahatan, pada hari itu mereka menangis dan meratap seraya memohon ampun kepada Allah. Tetapi semuanya sia-sia karena Allah tidak lagi menerima permohonan dan tobat mereka. Imbalan yang mereka terima sesuai dengan keputusanAllah

"Adapun orang-orang yang celaka maka (tempatnya)di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas ( dengan merintih). Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali juka Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS. Hud: 106-107)
1. Allah menjelaskan bahwa tanda-tanda hari kiamat antara lain terjadi guncangan yang dahsyat, seperti bumi mengeluarkan isi perutnya.
2. Setelah terjadi kerusakan dan kehancuran bumi maka akan terjadi alam baru dan hidup baru, dan muncullah manusia dalam keadaan yang berbeda-beda.
3. Peristiwa yang berkaitan dengan hari akhir menurut teori alam, yaitu terjadinya perubahan secara umum dengan hancurnya semua benda-benda langit.
4. Tanda-tanda lain dari kiamat, yaitu tcrbitnya matahari dari arah barat dan keluarnya binatang di hadapan manusia di waktu duha.
5. Semua perbuatan manusia di dunia, kelak di akhirat akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Bagi mereka yang beramal saleh dan berbuat kebaikan akan mendapatkan balasan surga, tetapi bagi mereka yang berbuat kemungkaran dan dosa akan mendapatkan balasan neraka.

Komentar

Postingan Populer